Sabtu, 12 Januari 2013

Satnite.. Malam Minggu?

Gak kerasa udah satnite lagi aja, dulu aku sebenernya gak tau apa itu satnite. Tapi setelah negara api mulai menyerang, aku tersadar dan mengerti sendiri arti satnite itu Saturday Night (kenapa nite? Karena...). Sama ketika aku mulai mengerti kamu bahwa kamu sayang sama aku cuma karena unsur keterpaksaan. Kenapa jadi puitis gini?

Oke, lanjut lagi.
Kenapa satnite itu harus dateng 7 kali sehari, kenapa? Ya itu karena takdir dari yang maha kuasa. Sama seperti hubungan kita yang putus ditengah jalan, itu semua karena takdir. Tapi entah karena takdir entah karena hal lain, namanya juga takdir. Kenapa jadi gak nyambung lagi?

Oke, lanjut lagi.
Satnite adalah hari yang dinanti-nanti kaum pacaran, antara laki-laki dan perempuan. Bukan antara laki-laki dan laki-laki, itu film horor.
Terkhusus buat yang baru jadian, satnite adalah hari yang ditunggu-tunggu. Kenapa? Karena itu akan menjadi kenangan didalam hidup dan hubungannya. 

"Satnite pertama setelah jadian". - Tweet yang lewat di timeline. 
Karena semua yang pertama memang selalu mudah di ingat dan dikenang, makanya pacar pertama susah buat dilupain.

Bagi jomblo, satnite (juga) hari yang dinanti. Tapi semua itu tergantung dari karakter jomblo dari masing-masing pemegang gelar jomblo. Semua itu di ukur dari tingkat kebahagiaan jomblo itu sendiri. Jomblo ada yang ngenes setiap denger satnite, jomblo juga ada yang stress setiap denger satnite, dan jomblo juga ada yang enjoy aja setiap denger satnite karena tingkat kebahagiaan dan move on nya udah matang.

Banyak doa-doa jomblo dimalam minggu (satnite) yang kadang dikabulkan dan kadang tak dikabulkan, jenis-jenis doanya adalah:

Niat bener, sampe jadi religious gitu.







Doa-doanya ngajakin berantem semua. Tapi sebenernya masih banyak banget, kalau diletakin disini semua mungkin sampe nunggu mantan kamu ngajakin kamu balikan juga belum tentu selesai.

Tapi kalau menurut aku, satnite itu bukannya saat untuk ngenes-ngenesan. Bukan saat untuk cengeng-cengengan, selagi kita masih punya temen, ya manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Itulah gunanya temen.. 
Tapi kalau temennya kurang ajar? Ya itu deritamu, yang milih temen siapa, diri kita sendiri kan. Cari temen yang baik, yang bisa memotivasi kamu hal-hal positif. Bukan malah bikin kamu jadi semakin terpuruk di kesendirian dan kesunyian hati, apa lagi kalau malem minggu.

"Tapi kalau temennya pada asik pacaran sama pacarnya?". 
Yaudah, hasut aja temen kamu buat putusin pacarnya biar kamu jadi ada temen. Duh, aku keceplos kan.

Paragraf diatas di abai-in aja, jangan diterapin.
Yaudah cari aktifitas mu di satnite kali ini aja, biar gak bete. Stalking timeline mantan misalnya, tapi itu terlalu beresiko untuk galau. Yaudah stalking timeline @Buatkamunih aja.
Baiklah, semoga malam minggumu menyenangkan!

Selasa, 01 Januari 2013

Dimensi Paralel.

Dimensi Paralel.

527066_10151020817875953_1487724836_n_large

"Kamu percaya dimensi paralel?" tanya saya dari telepon.

Ia tidak menjawab. Entah tak tahu apa itu dimensi paralel, atau sulit untuk menjelaskan.

"Coba kamu lihat langit sekarang deh. Aku bisa lihat bulan."

Ia masih tak menjawab. Tapi terdengar suara derap langkahnya, kelihatannya ia mengikuti komando saya untuk segera melihat langit.

"Iya. Aku sudah lihat nih. Bagus ya?"

"Iya. Wah indah ya rasanya, kita bisa lihat satu benda yang sama?"

"Iya. Padahal kepisah jarak begini."

Saya masih melihat memandang langit, sambil tersenyum. Tiba tiba saya merasa sangat dekat. Pada hati. Entah ini apa, tapi diantara diamnya kami saya bisa membayangkan dia disana. Juga sedang melihat memandangi langit. Mungkin juga sambil tersenyum. Indah rasanya mengetahui bahwa kadang, jarak bisa terlupakan oleh kedekatan hati pada satu hal yang sama.

"Eh, aku tanya lagi nih, kamu percaya dimensi paralel?" tanya saya setelah kami sibuk saling diam.

"Dimensi paralel? Dunia persis kembaran dunia kita?"

"Iya. Aku lagi membayangkan kita di dunia itu bisa bersama-sama, aku sama kamu. Mungkin sekarang kita yang 'lain' sudah menikah. Punya anak. Mungkin sekarang hidup bahagia selamanya...," ucap saya ngalor ngidul, tak sadar pada embun yang sudah mengalir lembut jatuh dari mata.

Dia diujung telepon diam. Terdengar ia tertawa kecil, namun kemudian ia diam lagi.

"Iya, aku juga. Aku bisa membayangkan. Kita akan sangat iri ya sama mereka," ucapnya.

Saya tersenyum. Menyeka air mata. Acara basa-basi saling menelpon pun kami akhiri, dan entah kenapa kemudian perasaan dekat itu kembali jauh. Saya kembali melihat. Bulannya masih ada.


P.S : Sementara itu....

Seorang lelaki baru saja usai menelpon kekasih oran, setelah itu Terdengar rengekan suara laki" yg lain dari dalam rumah, kemudian diiringi derap langkah seorang perempuan menuju tempat laki" tersebut . Lelaki itu menghapus air matanya, melihat ke arah bulan untuk yang terakhir kalinya dan berjalan masuk ke dalam rumah. Bulannya masih ada.